Batu Apung, dan Si Kerikil Pemalas (Prolog)

Ini adalah kisah tentang Batu apung dan Si Kerikil pemalas. Terinspirasi saat bangun tidur pada hari Minggu tanggal 31 Maret 2013 dan mulai dibuat pada pukul 04.40 am. Tanpa basa basi lagi, taraaaa check this one out!

Batu Apung, dan Si Kerikil Pemalas

Prolog..

Batu Apung, yang mulai sekarang kita sebut dengan Bapung adalah seorang perencana yang little bit moody. Mempunyai banyak mimpi yang jika ditarik garis merahnya berbunyi seperti ini "Aku ingin menjadi seseorang yang berguna dimanapun aku berada. Aku ingin bantu siapapun dengan tenaga, pikirian atapun hartaku sendiri, karena kita itu sama,kita itu makhluk Tuhan". High tone, right? Well, dari semua mimpinya itu, dia pikir dia melakukan sebuah kesalahan crucially dalam dirinya. Tebak apa? Yups, salah paham dengan passionnya sendiri. 

Bapung adalah seorang yang cukup imaginer, kreatif, agak pintar, sedikit ambisius, mudah kasihan dan hampir teguh pendirian. Dikatakan hampir, karena dalam menjalani visinya seringkali melenceng, meskipun akhirnya kembali juga. Sederhananya, dia seringkali galau dengan visi dan strategi yang dibuatnya sendiri. 

Hari itu hujan mengguyur bumi dengan derasnya, tak seluruh permukaan bumi memang, namun rumah mungil di daerah akvofalo harus merasakan dinginnya sapuan lembut tangan Tuhan berupa air yang menimbulkan suara merdu. 

Bertemankan pensil dan buku-buku tebal, Bapung mulai mengisi otaknya dengan tabel dan perhitungan yang rancang oleh seorang yang bernama William K. Carter. Seharusnya dia sudah menguasai ini sejak lama, namun karena kelemahan narator ketika itu, ia harus berusaha sendiri untuk memahaminya. 

Hujan dan buku adalah dua elemen yang sama cara kerjanya, menina bobokan, tapi tidak untuk hari itu karena ada elemen pembantu yang sifat konduktornya lemah dalam mengantarkan ngantuk. Gadget!  Tak jarang gadget aga canggihnya bergetar dan menimbulkan sunggingan kecil dibibir Bapung. 

Akhir-akhir ini Bapung memang sering memainkan gadget. Ada kebiasaan baru yang tercipta, kebiasaan lama yang terbaharui lebih tepatnya. Entah dari kapan Bapung mulai senang berbalas ketik dengan seseorang. Wajah lama katanya, namun dengan latar pertemanan baru. Kerikil. Ya, dia bernama Kerikil, dan kita akan menyebutnya Ikil. 

Beribu detik berbalas ketik, bertukar cerita dan pertanyaaan. Berbicara hidup, Tuhan, dan harapan, juga tentang karakter diri yang tak disempurnakan. 


***

Dikehidupan lain, Ikil dengan sejuta alasan hidupnya berusaha membangun kerajaan pribadi yang indah dan menawan. Satu impianya, yaitu ingin bersantai menikmati dunia yang dia sadari akan berakhir tanpa harus memikirkan hal buruk terjadi. Mimpi. Ya, benar semua kan berhak bermimpi.

Hidup menurutnya adalah kebohongan yang indah, dan mati adalah kenyataan yang mengerikan. Semua orang tahu hidupnya akan berakhir dan mereka takut, akhirnya membuat sebuah kubangan surga yang dilapisi kebohongan. 

Ikil, sebenarnya seorang yang hampir jenius. Sayang, sifat pemalas yang melekat membuat dirinya terpenjara dalam dunia tanpa emosi yang menurutku dia bangga hidup didalamnya. Ikil tahu dan sadar bahwa suatu saat dia akan menajalani kehidupan yang keras, dimana orang dewasa biasa bersandiwara. Namun dia sudah sangat nyaman dengan keadaan sekarang dan akhirnya ia mengulat  dan berusaha memperlambat laju kehidupannya. 

Berbeda dengan Bapung, Ikil termasuk ke dalam golongan "gimana nanti" menikmati apa yang terhidang, tanpa memusingkan sesuatu yang belum tentu diciptakan. Ikil tak menerjunkan dirinya kedalam adegan-adegan yang notabene orang lain lakukan, ia cukup memperhatikan dan mengambil pelajaran. Apa saja dia nikmati, yang penting tak usah melibatkan emosi yang susah diungkapkan.


***


Dua elemen berbeda, dengan karakter yang berbeda. Menjalani hidup dengan pilihan labirin yang berbeda. Menggantungkan harapan, untuk mencapai tujuan yang juga berbeda 

Bapung si perencana dan Ikil si penikmat, bersama dengan elemen lainnya berusaha menyibak rentetan nasib yang katanya sudah ditetapkan. 

Meskipun berbeda, ada satu yang harus sama. Pemahaman tentang aturan hina dan mulia. Sehingga apapun jalan yang dipilih tak akan berujung sia-sia dan bisa dipertanggung jawabkan. 










0 comments:

Post a Comment

 

Follow My Blog

Hello Guys!

Hello Guys!

Ngobrol yuk!

Get this look :x

Follow Me on Instagram