Sehat itu memang
ga ada duanya deh. Sayangnya kita jarang bersyukur, namun saat Allah memberikan
kita kesempatan untuk menikmati sakit, baru deh uring-uringan, jungkal sana
jungkal sini, nangis kaya anak kecil.
Hari ini, aku
mengistrirahatkan diri dari rutinitas kampus. Bukan malas kuliah, tapi perutku ini sedang tidak mendukung.
Rasanya seperti dismenore ketika datang bulan. Mulas tak jelas.
Senin pagi,
perutku mulai menunjukan kenakalannya. Awalnya aku pikir hanya mulas pagi hari
biasa, tapi makin kesini rasanya aga kelewatan. Di kampus aku mulai merasa tak
enak badan, dan perutku ini benar-benar membangkang, sangat menyebalkan.
Akhirnya aku putuskan untuk pulang lebih awal.
Seperti makan
buah simalakama, serba salah. Badanku dingin, tapi kalau pakai selimut jadi
panas. Dari kejadian ini, aku mendapat kesimpulan jika kita menggigil ketika
demam atau telapak tangan dan kaki menjadi dingin, hal ini menandakan bahwa
suhu badan akan terus meningkat. Jadi jangan panik, berselimutlah dan ketika
suhu badan jadi tinggi mulailah mengompres. Alhasil, setelah beberapa lama suhu
badan ku menurun dan mulai berkeringat.
Pukul 12 malam,
aku terbangun karena mulas semakin menjadi. Aku hitung dari pukul 12 samapai
pukul 6 aku sudah enam kali masuk ke kamar mandi, itu berarti setiap dua jam
sekali aku terbangun dan mencoba mengeluarkan apa yang harus dikeluarkan.
Mengerikan.
Saking paniknya,
aku mulai menangis. Pikiranku melayang kemana-mana, namun aku sungkan jika
harus membangunkan teman kosan. Akhirnya, aku coba berkonsultasi pada dr. Google.
Disentri, ya itulah yang ternyata menjangkitku.
Gejalanya memang tepat seperti apa yang aku rasakan.
Disentri berasal
dari bahasa Yunani, dys =
gangguan dan eteron = usus berarti
radang usus yang menimbulkan gejala yang meluas. Gejala disentri antara lain
adalah buang air besar dengan tinja berlendir dan berdarah, diare encer dengan
volume sedikit, dan tenesmus atau
nyeri saat buang air besar.
Ya Allah,
penyakit ini kan di timbulkan dari pola hidup yang kurang sehat. Padahal aku
pikir aku sudah menjalani pola hidup sehat dan bersih. Mungkin, Allah sedang
mengajariku untuk terus bersyukur dengan semua yang Ia beri.
Metronidazol, aku menemukan merk ini di
salah satu web. Disana dikatakan obat ini ampuh untuk mengobati disentri. Benar
saja, dua kali mengkonsumsi obat ini, rasa mulas dan ingin buang air besar yang
aku alami mulai berkurang. Alhamdulillah.
“Lebih baik mencegah
daripada mengobati”
Yups, benar sekali. Mencegah itu
lebih baik, daripada kita merasakan sakitnya terlebih dahulu baru mengobatinya.
Hal yang paling mudah untuk mencegah penyakit masuk kedalam tubuh kita adalah
dengan menjaga kebersihan, setidaknya mencuci tangan sebelum kita makan. Selanjutnya,
pintar-pintar lah memilih makanan yang tepat. Usahakan perbanyak mengkonsumsi
sayuran dan makanan berserat lainnya.
“Ya Allah, Tuhan seluruh manusia,
hilangkanlah sakit ini, sembuhkanlah, EngkaulahAs-Syafi (Sang Penyembuh), tidak
ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan
penyakit”
0 comments:
Post a Comment