Malam Minggu

Malam minggu, selalu menarik untuk diperbicangkan. Biasanya dimalam minggu seperti ini, banyak pasangan kekasih yang sengaja menghabiskan waktu bersama. Jangka waktunya sih beragam, ada yang hanya satu atau dua jam, bahkan sampai semalaman. Aku ga habis pikir dengan apa yang mereka lakukan selama itu. Mungkin mereka berusaha membantu mempercepat perputaran kas negara. Ya, bisa juga.

Meskipun aku pernah mengalami yang namanya pacaran, jujur sekalipun aku ga pernah melakukan malam mingguan. Entahlah, aku ga terlalu suka dengan suasana luar dimalam hari. Rasanya ga nyaman.

Well, seperti biasa dimalam antara hari sabtu dan minggu ini aku habiskan dengan duduk didepan laptop dan menarikan jemari di atas tuts-tuts tak bernada (bukan kentuts tak bernada yaa). Sebagai manusia yang menganggap dirinya melek teknologi aku juga ga ketinggalan zaman untuk bersosialisasi di wahana buatan Mark Zuckerberg. 

Ada chat yang membuatku berpikir kembali malam ini tentang hidup berkehidupan dan tentang sesuatu yang disebut cinta. Kenapa sesuatu yang disebut cinta mampu menenggelamkan seseorang yang seharusnya mengapung, dan mampu mengapungkan seseorang yang seharusnya tenggelam.  Kenapa frasa cinta terdengar indah meskipun didalamnya terdapat banyak kepedihan, dan terdengar mengerikan meskipun didalamnya banyak hal yang menyenangkan. Dan apakah benar "cinta" itu awal dari sebuah kehidupan? 


Sulit memang, semakin kita mencoba menerjemahkan "cinta" semakin kita bingung akan maknanya. Sebenarnya aku setuju-setuju saja dengan semua arti cinta karena itu memang benar, tergantung dari sisi mana kita mengalaminya, tergantung dari sisi mana kita merasakannya. Satu yang aku tidak setuju, yaitu jika ada satu orang ataupun satu kaum yang menerjemahkan bahwa cinta adalah sebatas kegiatan reproduksi. Itu bukan cinta, itu nafsu yang namanya disamarkan.


Jatuh cinta, adalah sub bab yang paling menarik dan menyenangkan dalam kajian cinta. Menurut ilmu kimia jatuh cinta disebabkan oleh norepinefrin, dopamin dan phenylethylamine yang dilepaskan tubuh kita. Dopamin ini dianggap sebagai “bahan kimia kebahagiaan” yang menghasilkan perasaan yang penuh kenikmatan. Norepinephrine mirip dengan adrenalin dan menyebabkan rasa berdebar. Sederhananya jatuh cinta itu seperti rujak, kadang manis, kadang asin, kadang pahit, kadang sepet, kadang kehabisan orang padahal kita udah ngidam banget. Ya, itulah sederhananya cinta.

Sebenarnya, aku adalah seorang yang sedikit sulit untuk jatuh cinta. Tepatnya aga lamban dalam menyadari kedatangan cinta. Beberapa episode cinta pribadiku, aku simpulkan bahwa itu bukan "cinta" sebenarnya, tapi rasa kasihan yang amat dalam. Episode lainnya, aku bulatkan hanya sebagai letupan cinta gorila saja.

Honestly, aku belum paham seperti apa rasa cinta sebenarnya, karena apa yang aku rasa begitu cepat menguap mengudara. Ya, mungkin ada satu dua yang sulit untuk aku hapus tapi cukup berhasil untuk aku tenggelamkan.

Aku pikir belum terlambat untuk menjaga hati ini lagi. Memperkokoh benteng pertahanan agar tak jatuh pada mata-mata yang memelas, nanar, bodoh dan naif. Karena aku sudah hijrah. Hijrah dari keadaan sebelumnya, ke keadaan yang aku inginkan di kemudian hari.







0 comments:

Post a Comment

 

Follow My Blog

Hello Guys!

Hello Guys!

Ngobrol yuk!

Get this look :x

Follow Me on Instagram