Di perantauan bintang, aku menangkap sebuah bayangan. Bukan hitam bukan juga kelam. Dia sedikit berwarna, seperti ungu bercampur merah jambu. Awalnya aku ragu karena dalam benakku setiap bayangan pasti hitam, pasti kelam.
Layaknya bayangan lain, ia mengikuti kemanapun aku pergi. Bukan hanya dibelakang atau disamping, tapi didalam kepala dan didalam dada. Aku berdoa, seoga pelukis yang agung itu tidak sedang bersemangat untuk memperjelas warna bayangan ini menjadi merah, atau bahkan melumurinya dengan hitam dan abu-abu lagi.
Cukup ungu bercampur merah jambu saja. Melayang-layang dalam kepala. Mengepak-ngepak dalam dada.
0 comments:
Post a Comment