HAPPY (1+1)*11 AMAL

A-m-a-l-y-a. entah dia menganggapku apa, namun aku menganggapnya manusia ajaib yang pantas dirindukan. Dulu dia adalah sebatang manusia tempat aku menaruh harap saat ujian, melimpahkan cerita konyol tentang kecap, dan manusia paling tepat untuk diajak jajan-jajan hemat.  

Kurang lebih sembilan tahun yang lalu, manusia aneh ini menghabiskan jatah makan siangnya dengan lahap. Mungkin kelaparan. Ah, aku  tak terlalu paham perbedaannya.

Kerudung blus kedodoran, muka pucat keringatan, mulut sibuk penuh makanan, dan kerupuk naas yang tertancap di ujung sendok yang untungnya tak karatan. Aku yakin dia lupa, namun hari itu adalah pertamakali aku melihatnya.

Be-da. Ya, aku dan dia punya sifat dan jalan pikiran yang berbeda. Aku si jaim yang sok –sok alim dan dia si easy going yang bebas dan menyenangkan. Satu yang sekiranya sama. Kita berdua suka seni rupa dan kata.

Menurutku dia itu alien. Entah dari planet mana, yang pasti gara-gara ke-alien-nan nya itu banyak sekali lelaki yang mampir dihidupnya. Arif, agri, bintang, eki, a abi, dan masih banyak lagi yang aku tak kenal. Jujur kadang aku iri dengan alien satu ini. Aku butuh beberapa tahun untuk mendapatkan kekasih. Dia? Dua, tiga minggu sudah ada ikan yang terjerat. Doaku, semoga pencarian itu tak berakhir sia-sia yah. Kasian hatimu, mungkin sudah bosan dengan akhir yang selalu terluka (sok tau).

Bukan cuma karena ke-alien-nan nya yang bikin dia manis tapi rasa kesetiakawanan nya juga. Sampai saat ini cuma ada satu alien yang paling setia yang pernah aku temui. Dia itu semacam pundak yang bakal selalu ada jika kepala kita butuh sandaran, semacam emak-emak yang maju duluan jika anaknya tersakiti (inget kejadian kecap dan teh alpin? Gue salut abis mal) dan semacam dinamo yang bisa kasih energi buat ngedorong temen-temen disekitarnya untuk melakukan hal yang lebih baik.

Aku selalu terciprati kesetiaan itu, tapi dia? Seingatku, aku manusia paling egois yang pernah ada. Banyak menerima tapi jarang sekali memberi. Menyedihkan ya ternyata.

Kupingku selalu tidak ada ditempatnya saat dia berkeluh kesah, mulutku selalu tak bergerak saat dia butuh masukan. Ah sial, kenapa aku yang harus memerankan ini?

            Puncaknya, Jumat itu. Aku masih ngantuk. habis berkelahi kata dengan lelaki yang akhirnya menjadi pacar pertama. Tak ada firasat apapun, tiba—tiba motor beat yang aku kendarai menghantam aspal setelah bersenggolan dengan kendaraan lain yang ironisnya milik seorang polisi. Hebat.

            Alien yang mirip sebatang manusia itu, tergeletak begitu saja di pinggir jalan. Aku pikir itu hari terakhir aku melihatnya. Dan bila itu terjadi, aku tak akan pernah berada di kamar kos sembari duduk mengetikan cerita cupu ini. Karena, mungkin aku selamanya akan ada di panti rehabilitasi.

            Ada yang harus dia tau, bahwa dari detik itu sampai sekarang aku tak pernah mampu megalahkan rasa bersalahku. Mereka terlalu melekat dalam kepala hingga homoniculus-ku terbiasa dengan kata “aku yang salah.. aku yang salah..” tapi biarlah itu jadi palang peringatan buat alam bawah sadarku. Khusus dan spesial.

Ada satu kaliamat yang pernah dia lontarkan padaku “Kamu ga akan bisa gaul sama anak negeri”. Jujur saat itu aku sama sekali ga percaya . Aku pikir aku baik. Bagaimana tidak, aku lihai dalam menghindari masalah. Ternyata beberapa tahun kemudian aku benar-benar merasakannya. Aku kesulitan memahami sifat-sifat garang anak negeri. Eh tapi ga usah khawatir, si jaim ini punya banyak akal buat nutupin kekurangannya itu dan juga masih punya satu kantong penuh keberuntungan (Insya Allah-nanti aku bagi ya).

Ini hal tercupu yang pernah aku lakukan, tapi insya Allah setelah karangan naif ini selesai ada satu kelegaan yang menghangatkan.

Karangan naif nan cupu ini mungkin cukup untuk menghantarkan sejuta maaf yang selama ini hanya mampu melewati tenggorokan tanpa berhasil menembus lapisan lidah dan bibir (yaelah).

Maaf buat semua kebodohan yang telah aku buat ya.

            Satu lagi yang harus dia tau. Hey alien gila! aku selalu terlalu gengsi buat bilang ini “temenan sama kamu tuh semacam gift dari Allah buat aku”.        
HAPPY 22
CEPET LULUS
CEPET NIKAH

KEBURU TUA!




0 comments:

Post a Comment

 

Follow My Blog

Hello Guys!

Hello Guys!

Ngobrol yuk!

Get this look :x

Follow Me on Instagram