"Senja ini, aku melihat matahari pemalu bersembunyi dibalik bukit itu.
Sayup kudengar ia bersenandung sambil termangu
Menunggu gelap menenggelamkan segenap rindu yang terlalu"
Popular Posts
-
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali. Tidak dapat dipungk... -
Haa, akhirnya email dan password ditemukan. Udah lama banget aku lupa alamat email yang dipakai untuk blog ini. Maklum.. waktu itu aku bu... -
Menghela nafas, mencoba mencari celah untuk kupu-kupu itu datang bersemayam. Sepertinya, satu buket bunga ini belum cukup untuk mendatang... -
Coba sebutin hal apa aja yang paling penting di acara pernikahan! Pasti yang paling banyak disebut adalah katering, kemudian make-up dan wa... -
Akhirya, datang juga hari yang ditunggu. Belum menyatakan sah memang, namun sebagai pengikat bahwa aku dan pangeran kura-kura ini harus berk... -
Dua lengan menggiringku bersamaan, memasuki mobil duduk dibagian belakang. Mereka adalah seorang ibu dan anak perempuan sebayaku. Dari gera... -
Akhir-akhir ini aku sering ngerasa khawatir. Khawatir tentang masa depan, mau jadi apa aku? Atau, bisa ga yah aku sehebat mamah dan bapak ... -
Rabu, 11 September 1991 "Semakin aku berusaha mencari kata untuk mengungkapkan apa yang menggelembung di kepalaku, semakin sulit... -
Meskipun udah sering ngurusin acara pas lagi aktif di organisasi, ngurusin pernikahan sendiri itu bener-bener bikin greget. Deg-degan nya... -
Kadang aku miris mendengar bisikan hati sendiri. Apa ini benar aku? yang katanya ingin masuk kedalam golongan orang mukmin. Apa benar ini ak...
Hello Guys!
0 comments:
Post a Comment